" Glitter Words

Rabu, Maret 25, 2009

Ayo Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak dini

By Wienkz 02

Hayooooo.......siapa yang ingin tetep punya gigi saat tua nanti........ apa ga takut tuch kalo nti dah tua ga bisa makan yang enak2 lagi, meskipun sekarang dah ad pembuatan gigi palsu tapi bayangin aja pake gigi asli pemberian tuhan itu lebih enak daripada gigi tiruan lho (maaph bukan maksud untuk menghina aki2 ato nini2 yang pake gigi palsu y......). kalo mau giginya tetep awet, ayo mulai hari ini kita jaga gigi kita .

Sebelumnya kita harus bisa bagaimana memilih sikat gigi yang tepat. Pertama-tama pilihlah sikat gigi yang bertangkai lurus, ujung sikat gigi yang bulat dan dianjurkan bulu sikatnya datar, serta jarak bulu sikat tidak jauh dari ujung sikat karena meskipun ujung sikat bulat tapi jika bulu sikatnya terlalu jauh maka kurang efektif untuk menjangkau daerah yang paling belakang. Pilihlah sikat gigi yang bulu sikatnya soft (S) atau medium(M). Jangan pilih sikat gigi yang bulunya keras karena dapat melukai gusi. Pasta gigi yang diaplikasikan pada sikat gigi jangan terlalu banyak hanya sebesar 0,5 cm atau sebesar kacang polong. Sekarang ini sudah banyak pasta gigi dengan berbagai manfaat sehingga diusahakan mengganti pasta gigi tiap pasta gigi habis untuk mendapatkan kelebihan yang dikandung tiap pasta gigi

Untuk membersihkan gigi diperlukan teknik yang benar jika tidak, alih2 membersihkan gigi tapi malah dapat membuat jaringan gusi menjadi melorot atau gigi menjadi aus. Ada beberapa teknik menyikat gigi tapi yang saya gunakan disini adalah teknik Roll. Untuk permukaan luar dan dalam dari gigi, mula-mula letakkkan bulu sikat gigi pada daerah perbatasan gusi dan gigi dengan posisi membentuk sudut 45° kemudian sikatlah gigi dengan gerakan memutar secara perlahan dari gusi ke gigi, terakhir untuk permukaan oklusal (daerah gigitan) gigi dibersihkan dengan gerakan maju mundur dan pastikan gigi paling belakang juga dibersihkan. Sebenarnya menyikat gigi yang efektif membutuhkan waktu 2 menit dan biasakan menyikat gigi selalu berurutan sehingga tidak ada bagian gigi yang terlewatkan misalnya mulai dari bagian kiri atas yang dekat dengan pipi (luar), kemudian bagian kanan luar dilanjutkan permukaan kanan gigi bagian dalam, kemudian permukaan kiri dari gigi bagian dalam, kemudian menuju ke permukaan dalam gigi di rahang bawah bagian kiri dilanjutkan ke kanan, kemudian baru bagian luar kanan dan kiri. Yang terakhir sikat daerah gigitan. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan lidah dengan sikat gigi atau bisa juga dengan sikat lidah, karena permukaan lidah yang tidak halus menyebabkan kuman dan sisa makanan mudah menempel.

Setelah bersikat gigi maka kita mulai berkumur, biar kumur bisa efektif, bagaimana cara berkumur yang benar adalah sebagai berikut: setelah air dimasukkan dalam mulut maka gigi-gigi harus kontak rapat kemudian air ditiupkan dengan bantuan bibir/pipi dan diulang minimal 3 kali. Setelah sikat gigi, bersihkan sikat gigi di bawah air yang mengalir atau mengocoknya dengan kencang di dalam air. Letakkan sikat gigi dengan posisi berdiri dan dalam keadaan kering, karena jika sikat gigi dalam keadaan lembab maka kuman dan jamur akan senang bersarang pada sikat anda. Agar sikat gigi tetap berfungsi dengan baik maka sikat gigi perlu diganti tiap 2-3 bulan sekali. Dalam jangka waktu 2-3 bulan sikat gigi praktis sudah tidak dapat bekerja lagi dengan baik, meskipun keadaannya masih tampak baik. Bulu sikat gigi yang sudah rusak tidak dapat membersihkan gigi dengan baik malah dapat melukai gusi. Oleh karena itu setiap kali sikat gigi anda rusak segeralah ganti yang baru. Dan jangan sekali-kali tukar menukar sikat gigi dengan orang lain karena dapat terjadi penularan kuman.

Gambar 1 cara menyikat gigi

Untuk daerah di sela-sela gigi tidak bisa dijangkau maka dianjurkan menggunakan dental floss (benang pembersih gigi). Dental floss ini dapat dibeli di apotik atau di toko-toko alat kedokteran gigi, bentuknya ada yang memiliki pegangan atau tangkai dan ada yang tidak. Cara pemakaian dental floss yang memakai pegangan lebih mudah pemakaiannya, tinggal dimasukkan ke sel-sela gigi saja. Sedangkan pemakaian dental floss yang tanpa pegangan adalah sebagai berikut : pertama-tama potong benang tersebut lebih kurang 45 cm, lilitkan salah satu ujung dari benang pada jari tengah dan ujung yang lain dililitkan pada jari tengah tangan yang satunya. Kemudian peganglah benang tersebut dengan ibu jari dan jari telunjuk, dengan beberapa cm benang diantaranya. Peganglah benang tersebut dengan kuat, kemudian masukkan benang tadi pelan-pelan di sela-sela gigi dan jangan sampai melukai gusi, gerakkan pelan-pelan ke dalam ruangan gusi dan gigi. kemudian gerakkan benang tersebut ke arah mahkota gigi, dan selama digerakkan benang tetap menempel pada gigi. Ulangi gerakan ini pada gigi-gigi yang lain, dan jangan lupa sisi belakang dari gigi anda yang terakhir.

Gambar 2 dental floss dengan handle atau pegangan

Gambar 3 dental floss tanpa pegangan

Gambar 4 pemakaian dental floss

Waktu menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu sehabis sarapan dan sebelum tidur. Menyikat gigi setelah sarapan dapat menjaga keadaan gigi tetap basa sampai datang waktu makan siang. Sedangkan saat tidur, pengeluaran air ludah akan berkurang, jika kita menyikat gigi sebelum tidur mulut kita terjaga sampai keesokan harinya. Jika anda sering menyikat gigi usahakan jangan terlalu sering memakai pasta gigi, karena pasta gigi mengandung bahan abrasif yang dapat membuat gigi jadi aus.

ayo mulai sekarang kita jaga gigi kita okay..................

»»  READMORE...

Kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil

By Wienkz 02

Kehamilan merupakan suatu masa penting yang sangat emosional dan sensitif dalam kehidupan wanita, baik secara fisik maupun psikis. Oleh karena itu, harus dijaga agar tidak mengganggu kesehatan ibu dan perkembangan janin. Pada masa kehamilan terjadi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mengakibatkan keadaan tubuh menjadi kurang sehat, bahkan sampai pada perubahan perilaku. Hal ini ditandai dengan gejala lesu, mual dan kadang-kadang disertai muntah yang mempengaruhi kondisi psikis seperti nafsu makan berkurang, ngidam, malas memelihara diri, atau bahkan malas memelihara kesehatan diri termasuk kesehatan gigi dan mulutnya. Gangguan kesehatan rongga mulut seperti gigi berlubang dan penyakit jaringan penyangga gigi (gusi, tulang yang menyangga gigi) dapat terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal tersebut.

Para ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan secara keseluruhan terutama gigi dan mulutnya, karena jika terjadi infeksi serius maka dapat ditularkan pada bayinya melalui plasenta. Sebaiknya sebelum merencanakan kehamilan, para ibu memeriksakan giginya baik yang lubang atau tidak ke dokter gigi terdekat. Karena lubang gigi (karies) yang kecilpun apabila dibiarkan dapat bertambah parah dan merupakan sarang kuman, karena di dalam gigi terdapat pulpa (ruangan dalam gigi yang berisi aliran darah, saraf) yang berhubungan dengan aliran darah dalam tubuh, maka kuman yang terdapat gigi dapat masuk ke aliran darah ibu dan kemudian dapat masuk ke aliran darah plasenta janin. Gigi yang berlubang pada ibu hamil lebih banyak diakibatkan oleh karena faktor lokal rongga mulut seperti kebersihan mulut yang jelek akibat malas membersihkan gigi, cairan lambung (asam kuat) yang naik ke rongga mulut akibat muntah dan kesukaan ngemil dan makan makanan manis untuk melawan rasa mual. Kalau lubang gigi sudah besar atau tinggal akar, jika tidak bisa dirawat sebaiknya segera dilakukan pencabutan, karena pencabutan yang dilakukan pada saat kehamilan ditakutkan dapat terjadi kontraksi yang berlebihan pada ibu hamil. Tetapi apabila saat hamil terdapat kerusakan yang parah dan jika tidak dicabut maka mengharuskan ibu minum antibiotik dalam waktu yang lama maka boleh dilakukan pencabutan tapi jangan dilakukan pada trisemester pertama (3 bulan pertama) dan ketiga (3 bulan terakhir).

Berbeda dengan penyakit gigi berlubang, penyakit jaringan penyangga gigi lebih banyak diakibatkan secara langsung oleh ketidakseimbangan hormonal ibu. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron akan meningkatkan peningkatan infiltrasi (perembesan sel radang yaitu eosinofil, sel plasma dan sel PMN yang diikuti dengan proliferasi sel fibroblas dan produksi prostaglandin, sebagai akibatnya gusi akan mengalami pembengkakan. Kondisi ini akan diperparah dengan adanya bakteri dan sisa makanan, sehingga memudahkan terjadinya perdarahan spontan. Apabila kondisi ini tidak segera diatasi maka jaringan penyangga gigi akan rusak dan gigi akan tanggal.

Untuk ibu hamil diharuskan banyak mengkonsumsi kalsium. Karena jika persediaan kalsium dalam tubuh tidak mencukupi maka tubuh akan mengambil kalsium dari gigi dan tulang, hal inilah yang menyebabkan gigi yang lubang dapat bertambah parah dan osteoporosis pada ibu hamil. Kalsium dapat diperoleh dari susu, vitamin D yang langsung dikonsumsi si ibu saat hamil, dan bisa juga dari berbagai macam suplemen.

Mengingat faktor lokal merupakan faktor yang paling penting terjadinya penyakit gigi berlubang ataupun jaringan penyangga gigi. hal yang terpenting yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil adalah membersihkan gigi sesering mungkin atau dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu sehabis sarapan dan sebelum tidur. Sebaiknya berbekal air putih pada saat berangkat tidur, karena air putih sangat berguna untuk membersihkan asam lambung yang naik ke rongga mulut akibat muntah. Segeralah berkumur air putih setiap selesai muntah. Berkumur sebelum tidur dengan air sirih atau dengan obat yang ada di pasaran sangat dianjurkan. Disamping itu makanan yang agak kasar dan berserat seperti sayuran dan buah-buahan dapat membantu membersihkan rongga mulut.

»»  READMORE...

Karang Gigi

By Wienkz 02

Apakah gusi anda mudah berdarah???? Apakah anda termasuk orang yang malas membersihkan gigi???? Ternyata kedua hal tersebut sangat berhubungan lho.....Sebenarnya sesaat setelah kita membersihkan gigi, terdapat plak yang menempel pada gigi, pada dasarnya plak ini tidak mengandung kuman tapi jika dibiarkan dalam waktu yang lama maka plak ini akan ditempati kuman. Plak merupakan lapisan tipis yang menempel pada gigi. Plak ini tidak dapat dihilangkan hanya dengan berkumur saja tapi harus dibersihkan dengan cara menyikat gigi. Kuman-kuman yang terdapat pada plak dapat mengeluarkan racun/toksin yang dapat merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi dan gusi pun menjadi mudah berdarah. Keradangan yang terjadi pada gusi bisa juga disebabkan karena kekurangan vitamin C. Jika plak tidak dihilangkan, maka lama-kelamaan plak akan mengeras dan akhirnya membentuk karang gigi.

Bila kita malas membersihkan gigi maka sisa makanan akan menumpuk dan lama kelamaan bersama-sama dengan bahan-bahan yang terdapat pada ludah akan mengeras dan melekat pada permukaan gigi, inilah yang disebut karang gigi. Dalam waktu yang lama akan bertambah banyak dan tidak dapat dihilangkan sendiri tapi harus dengan bantuan dokter gigi. Karang gigi juga dapat menyebabkan keradangan pada gusi sehingga gusi akan mudah berdarah saat ditekan sedikit saja atau saat menyikat gigi. Bila karang gigi tidak dibersihkan maka lama-kelamaan gigi akan menjadi goyang dan lepas dengan sendirinya. Hal-hal yang dapat memudahkan terjadinya karang gigi adalah keadaan ludah, permukaan gigi yang kasar atau licin, keadaan gigi yang tidak teratur, gusi yang melorot (resesi gusi).

Karang gigi juga bisa terbentuk jika sederet gigi tidak digunakan misalnya karena adanya suatu sebab ada gigi yang lubang atau sakit sehingga rahang tempat gigi yang sakit tersebut tidak digunakan untuk makan, maka ia makan dengan sebelah rahang saja yang giginya tidak sakit, lama-kelamaan gigi-gigi yang tidak digunakan akan dipenuhi karang gigi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan gigi-gigi yang tidak digunakan terjadi penumpukan sisa-sisa makanan.sedangkan gigi-gigi yang dipakai menjadi lebih bersih, karena ketika mengunyah, air ludah dan gerakan otot pipi membersihkan daerah tersebut.

Yang terpenting untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan dari karang gigi ini yaitu dengan membersihkan gigi dengan teratur minimal menyikat gigi 2 kali sehari yaitu sehabis sarapan dan sebelum tidur. Dan biasakan berkumur atau makan buah-buahan yang berserat setelah makan jika tidak sempat menyikat gigi. Berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali juga merupakan suatu pencegahan yang dianjurkan.

»»  READMORE...